sum tayangan laman

Sunday, December 11, 2011

Terlalu Manis untuk Dilupakan, Terlalu Pahit untuk Diingat



Berbaur dalam keDAMAIan, saling menCINTA, diikat dengan perSATUan dan saling mengHORMATi.. THIS IS CIES. From CIES with PLUR.
Di sebuah acara bertajuk SEVENTSEAS (baca : sefensis) milik CIES (baca : cis). Konon terbagi beberapa person dan divisi yg telah terbagi tugasnya. Ada SC, KaPel, SekPel, BendUm, div. Acara, div. HuMas, div. Marketing, div. PDD (Publikasi, Dekorasi & Dokumentasi), dan div. TransKoPer (Transportasi, Akomodasi & Perlengkapan). Mengapa TransKoPer disebut paling akhir? Check it out! (baca : terserah sesuka Anda bacanya gimana, nanti saya yg salah. Artinya apa? Yg sering dengar radio (terutama fm101,3 atau fm93,0) atau sering nonton mtv pasti tahu).
Baiklah. Mari kita mulai..
Transkoper, transportasi, akomodasi, dan perlengkapan. Sepintas lalu, divisi ini merupakan divisi “pinggiran” di dalam sebuah kepanitiaan yg mungkin terlihat tidak terlalu penting atau prestis dibanding dengan divisi lain macam divisi Acara, PDD, Humas, ataupun Marketing.
Divisi yg kurang lebih tugasnya antara lain “hanya” menyiapkan tempat acara, memasang spanduk yg bertulis “Selamat Datang” di depan gedung, mempersiapkan soundsystem untuk acara, dan hal lain yg bersinggungan dengan perlengkapan, transportasi, dan akomodasi. Koordinator Divisinya atau biasa disingkat Kodiv, adalah EA. Seorang yg tak hanya memiliki etos pekerja keras, namun juga cerdas dalam bertindak. Pribadi yg memiliki api semangat “Lo Harus Grak”. Yg berusaha senantiasa selalu ia jaga untuk tetap membara di dalam jiwanya. (Namun tak mudah).
Tak pernah menampakkan emosinya walau sesekali terkadang ia diam sejenak untuk menenangkan diri (sambil beristighfar) dan menceritakan kesahnya pada orang2 yg tepat yg memang dianggapnya bisa dijadikan tempat untuk mengerti dirinya dan mengungkapkan uneg2 yg tersedia dalam benaknya. Tak ada niatan lain, melainkan hanya sebatas untuk berbagi rasa (sharing-hearing). Tak ada yg salah dengan hal itu bukan?! Manusia merupakan mahluk sosial, boy n girl..! Yg punya hati nurani rakyat (bukan Hanura. Jangan ada intervensi politik diantara kita. Nggak kok, cuma becanda. Yg pasti, politik pasti ada di tengah2 kita, kawan. Jadi, biasa aja lah). Dengan berbagi rasa, komunikasi, kemungkinan beban yg ada terasa lebih ringan dan perasaan menjadi sedikit lebih lega.
* * *
Rabu, 16 November 2011, malam itu sebelum acara, ditengah persiapan panitia di Widlok, tiba2 datang sekelompok orang (ada 10 jika tak salah) yg tergabung dalam suatu grup nasyid—yg memang diundang untuk tampil besok saat hari H sbgai hiburan—untuk menjajal mic, check sound ceritanya mereka. Sekadar info, saking bervariasinya musik/nada yg digunakan, personilnya ada 9 orang! Nasyid model baru mungkin. Manajer dari nasyid tersebut berujar, “Ya ini ‘kan acara besar, internasional, kita nggak mau juga nanti ada kesalahan waktu tampilnya besok. Nanti kan kalau ada kesalahan panitianya juga yg repot. Jadi, kita disini pingin nyoba dulu, ngetes micnya gimana. Soalnya pengalaman, waktu tampil2 dulu hampir pasti ada masalah sama micnya sebelum tampil, dan makan waktu agak lama juga.”
Ada benarnya juga. Kalau esok hari saat nasyidnya tampil kemudian soundnya bermasalah, ‘kan panitianya juga yg pastinya repot + kebingungan.
Dan, micnya belum dapat disiapkan karena bapak PJ mic belum menjawab konfirmasi utk dapat datang malam itu. Grup nasyid itu pun menunggu di dalam ruangan, menunggu kejelasan nasib mereka akan niatan check sound sambil sesekali melihat persiapan panitia.
“Ga, pye mic e?” tanya Fery selaku staf div. Acara
“Gini lho mas, sebenernya aku sudah hubungin bapaknya yg PJ mic untuk datang sekarang, tapi beliaunya pulang, ada di rumah sekarang.” Kata EA dengan ekspresi dingin dan tenang.
Grup nasyid pun menunggu lumayan lama. Sempat ada pernyataan yg mengatakan bahwa divisi Transkoper tidak peka terhadap situasi. Hal ini yg coba ditepis oleh kodiv EA. Siapa bilang tak peka? Kita (tepatnya sih “Saya”, karena jika dilihat dengan cermat, hanya EA seoranglah yg mengerjakan segala sesuatunya tentang transkoper beberapa hari sebelum acara dimulai) sudah usaha sekuat tenaga persiapkan segalanya yg kita bisa, kita sudah bekerja maksimal bung!
Setelah masalah mic tuntas walau belum 100 persen, anak Transkoper lanjut kerja pasang spanduk di depan Widlok. Cukup kesusahan juga kala itu untuk memanjat pohon guna menalikan sisi spanduk satunya karena tak ada media panjat, yakni tangga. Sementara panitia divisi lain persiapkan acara di dalam gedung. Di luar, anak Transkopr kira2 ada 5-6 orang yg bertugas.
EA, sebelumnya, telah berkomunikasi dengan salah seorang akhwat agar membelikan gorengan untuk cemilan anak2 panitia Transkopr setelah nanti selesai pasang spanduk dan tugas lainnya. Seiring waktu malam itu berjalan, semua panitia sibuk pada jobnya masing2. Semua Panitia berada di dalam ruangan kecuali anak2 transkopr yg brada di luar sedang pasang spanduk. Sampai pada geladi bersih acara.
Selang beberapa saat kemudian, sekresek gorengan pun datang, langsung dibawa ke dalam gedung oleh salah satu panitia, dan dimakan beramai2 oleh para panitia yg ada di dalam. EA tak mengetahui jika gorengan yg dipesannya telah datang dan disantap oleh panitia yg ada di dalam gedung.
Anak2 Transkopr terlihat lelah. Tersaji raut kepayahan di wajah mereka sesaat setelah berusaha membentangkan spanduk berukuran sekitar 6m x 1,5m. Mereka istirahat sejenak. EA mendapat info dari akhwat bahwa gorengan yg tadi dipesannya telah diantar dan diberikan ke salah satu panitia. Maka, EA pergi menuju dalam gedung untuk mengambil gorengan dan staf2 transkoprnya diminta untuk menunggu sebentar. Namun, tak dinyana, gorengan yg diantar tadi telah ludes tak tersisa. Diberangus oleh para panitia yg sejak tadi brada di dalam gedung. Panitia dalam gedung juga tak mengetahui jika gorengan itu berawal dan berasal dari pesanan EA untuk para staf Transkopnya. Yg panitia gedung anggap, ada gorengan dari akhwat untuk cemilan, buat panitia, ya disantap (boy!).
Mengetahui gorengan ludes tak bersisa, dengan inisiatifnya sendiri, dan tak mau mengecewakan para staf yg telah mempersiapkan perlengkapan bersama2 sebelumnya, maka ia memutuskan untuk membelikan nasi goreng untuk masing2 stafnya. Lalu setelah persiapan acara usai, dan para panita pulang, ia bersama staf2 transkopr lainnya menikmati nasi goreng di trotoar jembatan Soekarno-Hatta. Saat itu waktu menunjukkan pukul 12 malam kurang lima belas menit. Mereka, anak2 transkop, makan bersama dengan penuh kehangatan, canda tawa, ditemani terang lampu jalanan yg kekuningan dan diselingi deru mobil serta motor yg berkecepatan tinggi di jalanan yg sepi. Lantas tak lupa berfoto bersama abadikan momen itu. Judulnya : “Santap Tengah Malam Bareng Anak2 Transkopr di Jembatan SoeHatt”. Kesannya : Terlalu manis untuk dilupakan, terlalu pahit untuk diingat. Salut. Hingga esok hari, tanggal 17 November 2011 kegiatan berjalan dengan relatif lancar tanpa hambatan. Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah Azza wa Jalla Tuhan Seru Sekalian Alam Yg Maha Segalanya.
* * *
Dari semua itu, ada banyak pelajaran yg bisa diambil dari seorang EA, lulusan SMA 1 Bawang, anggota MSP Banjarnegara, sebuah kawasan terpencil di Jawa Tengah. Semangat juang tak kenal lelah. Totalitas jalankan setiap tugas. Berusaha memberikan yg terbaik yg dia bisa demi hal yg satu : tanggung jawab. Tambahan, kita bisa belajar dari KARIB kita EA, yg selalu mampu memberi rasa damai pada setiap pasukannya, dibumbui dengan cinta tulus karena Allah, bisa memberi semangat utk tetap bersatu, dan konsisten untuk selalu dan saling menghormati pada siapapun. PLUR (Pis,Lof,Uniti,Respek) oyi!
Mungkin kau kecewa (ya kan?!), semua datang yg tak mau pinta (mungkin hal yg tak kita sukai baik bagi kita), namun ini semua kenyataan kita. Walau kita lelah dalam menjalani (lelah pasti ada), semua macam kisah (juga kesah) dalam hidup ini. Kadang kita lemah hanya mampu untuk pasrah (ya memang begitu adanya), saat kenyataan tak sejalan dengan harapan (sering sekali hal ini terjadi ya?), saat keyakinan hilang dalam kepahitan (bagai buih di lautan). Tetaplah tabah setidaknya kau mencoba (dari pada nggak sama sekali?), menjadi lebih baik dalam jalan hidup ini (selalu coba perbaiki diri), janganlah resah biarlah waktu menjawabnya (sabar, tunggu tanggal mainnya bung!).
Kau harus bersabar (innallaha ma’ashshaabiriin), semua indah pada waktunya (insya Allah). Santai saja kawan (bersama kesulitan ada kemudahan, niscaya itu!), ikuti kata hati dan biarkan sedihmu berlalu (banyak2 istighfar), kau pasti bisa (tak ada kata nyerah), menjadi suatu hari dengan pagi yg baru (lupakan kemarin, lakukan yg terbaik hari ini). Tenang saja kawan (santai..), hadapilah semua (and the show must go on!).
Mungkin kau kecewa, semua datang yg tak mau pinta, namun ini semua kenyataan kita. Walau kita lelah dalam menjalani, semua macam kisah dalam hidup ini. Kadang kita lemah hanya mampu untuk pasrah, saat kenyataan tak sejalan dengan harapan, saat keyakinan hilang dalam kepahitan. Tetaplah tabah setidaknya kau mencoba, menjadi lebih baik dalam jalan hidup ini, janganlah resah biarlah waktu menjawabnya.
Kau harus bersabar, semua indah pada waktunya. Santai saja kawan, ikuti kata hati dan biarkan sedihmu berlalu, kau pasti bisa, menjadi suatu hari dengan pagi yg baru. Tenang saja kawan, hadapilah semua. (SantaiSajaSaintLoco)
Sahabat yg rendah hati, lapang dada, pantang menyerah, percaya diri, bisa diajak kompromi, selalu mau berkorban, dan bertanggung jawab. Satu kata untukmu : I S T I M E W A !
KARIB (Ka2,Abdee,Ridho,Ivanka,Bim2).