sum tayangan laman

Sunday, January 06, 2013

Para Pencari Tandatangan


Oleh : Praise Honester, Slanker Indonesia

Tugas, pokok, fungsi pejabat publik adalah melayani publik dengan sepenuh hati. Publik diartikan sebagai khalayak ramai atau umum. Sudah menjadi pemahaman kita bersama ketika publik meminta untuk dilayani dengan baik dan tidak perlu dibuat repot. Pejabat publik itu tak jauh-jauh dari yang namanya birokrasi. Dan telah menjadi rahasia umum kalau birokrasi di Indonesia ini ibarat benang kusut, basah pula. Mengurainya sukar setengah mati. Kalau katanya grup band Slank, “Birokrasi Kompleks”.
Di tataran kampus atau universitas, pejabat publik diambil alih oleh badan eksekutif mahasiswa. Di Fakultas kita, Ekonomi dan Bisnis, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang dipresideni oleh Asep Ginanjar setahun belakangan telah menjalankan roda kepemimpinan yang cukup baik meski ada beberapa catatan. Program kerja baru seperti beasiswa dari FEB untuk FEB adalah salah satu terobosan yang baik.
Para Pencari Tandatangan (PPT)
Di lain sisi, BEM juga adalah penghubung antara Dekanat dan mahasiswa. Ada catatan yang perlu diperhatikan dalam kepengurusan tahun ini dan telah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Yakni perihal penandatanganan proposal maupun LPJ.
Seringkali ketika mahasiswa yang bertugas pergi ke Dekanat guna meminta tandatangan persetujuan proposal atau LPJ kegiatan kemahaiswaan, susah sekali untuk bertemu dengan yang bersangkutan, dalam hal ini adalah Pembantu Dekan II (bagian keuangan mahasiswa) dan Pembantu Dekan II (bagian kegiatan mahasiswa). Biasanya PD II dan PD III tak ada di tempat dikarenakan sedang rapat, mengajar, atau sedang berada di luar kota/negeri. Sehingga tak jarang penandatangan proposal atau LPJ membutuhkan waktu yang cukup lama dan membuat kegiatan yang dilaksanakan sedikit banyak terhambat.
Menentukan Waktu
            Salah satu solusinya adalah, Dekanat bisa menentukan waktu-waktu khusus untuk mengurusi penandatangan proposal atau LPJ. Sehingga dengan adanya penjadwalan tersebut harapannya dapat mengefisienkan waktu dan proses masuk proposal dan LPJ kegiatan mahasiswa ke Dekanat. Mahasiswa yang bertugas untuk meminta tanda tangan tak perlu lagi lama menunggu (di kursi di depan ruangan Pak Didied dan Pak Nanang biasanya), ataupun  repot bolak-balik ke Dekanat.Dan pada akhirnya berujung pada lancar, aman, serta terkendalinya suatu kegiatan kemahasiswaan di FEB.
            Namun tidak hanya proposal atau LPJ saja yang diurus di waktu tersebut nantinya, surat pendelegasian, surat tentang beasiswa, dan surat-surat lainnya yang berkaitan dengan penandatanganan PD II atau PD III juga bisa diurus di waktu yang telah ditentukan tersebut.        

Badan Eksekutif Mahasiswa yang sejatinya adalah perpanjangan tangan dari pihak Dekanat seharusnya dapat menyelesaikan permasalahan ini. Mempermudah proses ke Dekanat khususnya dalam hal tandatangan proposal dan LPJ. Fungsi BEM dalam hal ini, adalah dapat menjembatani proses penentuan jadwal dengan Dekanat dalam menentukan waktu yang tepat. Bermusyawarah terlebih dahulu dengan teman-teman mahasiswa maupun DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) baru kemudian menyampaikannya ke pihak Dekanat. Akhirnya dengan seperti ini, harapan mahasiswa untuk mendapat pelayanan yang prima dan istimewa dari Dekanat maupun BEM dapat terjadi dan semuanya berjalan lancar.
            

Sunday, March 04, 2012

Lebih ke Business Plan lah..

Sumpah banyak bener di dunia universitas di Indonesia ini lomba-lomba karya tulis ilmiah. Tiap bulan psti ada aja. Dari sabang sampai merauke kampus-kampus di Indonesia hampir semua telah pernah menyelenggarakan lomba-lomba macam gitu. Berbagai macam tema bung sudah diangkat. Ekonomi, sosial, budaya, teknologi, holtikultura, kenegaraan , dan lain sebagainya.
            Namun dari sekian berlimpahnya lomba-lomba itu, sedikit sekali yang bisa menarik bagi saya. Kenapa ya?? Saya juga bingung. Intinya sih, sy ga seneng aja sama lomba yang mesti ribet, harus sistematis, terperinci, dan penuh basa-basi. Emang sih, suka nulis. Tapi, nggak kali kalo buat yang begituan.

Sebatas Konsep tanpa Implementasi
Hemat saya, ini pikiran subjektif saya lho ya, lomba-lomba macam itu hanya sebatas basa-basi tok ae.. (kalimat sebelumnya ini terdapat kata “hanya” dan “sebatas” lho ya, itu sekalian penekanan sekali, subjektifisme saya terhadap tulisan saya, anda tak sependapat, wajar. Silakan tulis saja gagasan anda, mari kita bertukar pikiran dan tulisan). Diawali dengan pendahuluan, lantas telaah pustaka, permasalahan, metode penilitian, isi, gagasan, penutup, simpulan, kritik, saran. Kira-kira seperti itu ya. Dari sini, saya liat memang bagus bener sih hasilnya, konsepnya..mantep beneeer.. ada yang pake grafik, table, foto dan lain semacamnya.
Setelah lolos kemudian mempresentasikannya di depan juri atau panitia yang bertugas. Lalu, ditanya ini itu seputar karya dan konsepannya. Pengumuman juara, menang/kalah. Sudah. Selesai. Iya kalo ada tindak lanjutnya, nah ini, mayoritas dari pengamatan saya sih ya sebatas itu, nulis, juara, ga ada implementasi. Ada mungkin ya yang mengimplementasikan tulisannya. Tapi ga banyak broo.. itu tentang lomba karya tulis tentang gagasan atau hanya konsep-konsep belaka.
Saya setuju juga sih jika dikatakan hal tersebut dapat membantu kita dalam membuat karya tulis yang bersifat ilmiah. Misal, buat skripsi, tesis, tugas akhir, laporan, dan yang ilmiah-imiah lah. Ini salah satu dampak yang positif yang mampu diberikan.

Bersifat Mudah Dipraktekkan
Melihat Indonesia yang begitu banyak penduduknya, sekitar 230 juta ya.. kemiskinan (lagi-lagi bicara kemiskinan, berapa kali sudah kemiskinan di bahas orang-orang di media Koran tv dll..) karena salah satunya banyak bener orang yang nggak kerja alias sedang mencari pekerjaan alias pengangguran. Mengapa sampai ada pengangguran? Panjang boi ceritanya itu. Salah satunya sebabnya ya kerana mental dan etos kerja masyarakat kita sendiri. ada yang bilang karena kita dulunya dijajah jadinya mental kita mental tempe.
Salah satu solusi problem pengangguran itu ya dengan mencipta lapangan kerja baru. Orang-orang pada bisa kerja dari penciptaan lapangan kerja baru itu. Lantas dari situ dpat sedikit membantu lah mengurangi angka kemiskinan.
Bagaimana cara mencipta lapangan kerja baru itu? Ya salah satunya dengan berwirausaha. Otomatis kan dengannya mampu menyerap tenaga kerja. Nah, salah satu jalan untuk meretas rantai pengangguran dengan berwirausaha ya dengan mengadakan lomba-lomba bisnis plen. Dari pada menyelenggarakan lomba karya tulis ilmiah yang gimana-gimanya telah saya bahas di atas (kurang implementasi). Bisnis plen juga mudah untuk dipraktekan karena konsepan yang dibuat ya emang bener-bener untuk jualan sesuatu (brg/jasa). Namun dengan catatan, lomba bisnis plen tersebut jika telah dapat juara-juaranya selain diberi hadiah atau dana untuk modal mereka yang menang, juga selalu dipantau dan didampingi sehingga mereka yang menang-menang itu bener-bener menjalankan bisnisnya, sehingga bisa menyerap tenaga kerja nantinya secara bertahap.
Jangan dibiarkan begitu saja setelah lomba itu. Dari yang saya lihat banyak juga yang juara sementara bisnis plennya nggak digarap serius, uang hadiah yang mestinya digunakan untuk modal bisnisnya dipake sendiri buat kebutuhan/keinginan sehari-hari. Jadi ya harus bener ada pengawasan dan pendampingan yang intensif dan berkala. Kalo sudah bisa mandiri dan bisnisnya mulai membesar baru bisalah untuk ditinggal.

And So?
  Talk less do more (TLDO) ! Jangan NATO (no action talk only) ! Praktek itu kan lebih besar dampaknya ketimbang cuma cuap-cuap dan konsepsi belaka. Melihat baru 0,3% pengusaha di Indonesia—padahal normalnya 2% dari jumlah penduduk suatu negara—kans untuk membuka usaha dan berswasembada sendiri masih sangat besar. Itulaah…


Monday, February 13, 2012

Buat Segala Hal Jadi Menyenangkan

Minggu kedua di bulan Februari (6-12 Feb 2012) ini saya membuat 2 tulisan, semestinya persatu minggu satu tulisan. Ada hal istimeewa kawan yang saya alami dan saya rasa harus dituliskan di sini.
Pembekalan TEMILNAS (Temu Ilmiah Nasional) CIES (Center for Islamic Economics Studies) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang, Timur Indonesia. Sekedar info kawan, TEMILNAS itu merupakan acara insidental tahunan milik FOSSEI (forum studi dan silaturrahim ekis). Jadi KSEI2 (klompok studi ekis) di seluruh Indonesia bertemu untuk berkompetisi ilmiah (olimpiade dan LKTEI), berseminar, simposium, gathering, field trip secara bersama2. Dan TEMILNAS tahun 2012 kali ini bertuan rumah di bumi Lancang Kuning, PekanBaru, Riau.
Pembekalan yang dilakukan mulai tanggal 9 Feb 2012 Kamis diawali dengan kajian nasional bertema konflik antar AS, Eropa dan Iran terkait nuklir dan embargo minyak. Kemudian besok2nya dilanjut dengan materi pembinaan olimpiade ekonomi Islam (ada aqidah, fiqh muamalah, dll). Ada bermacam pemateri yang menghiasi, ada Pak Jalal (dosen UIN), Pak Setyo (dosen FEB UB), ust. Najib (bag.dakwah BMH), Prof. Munawar (FEB), alumni CIES (mas Aris, pegawai BRISy), dll, dkk.
Ada rasa yang tak biasa ketika berada dalam kelas pembinaan di E3. Waktu yang berjalan terasa begitu cepat. Beda dengan kuliah2 biasa, dimana waktu yang berjalan begitu lambat, pingin cepat2 rasanya keluar dari kelas.
Faktor yang pengaruhi ini saya kira adalah, keMAUan dan keSENANGan. Ketika kita belajar suatu hal yang kita senangi dan tak ada unsur keterpaksaan didalamnya, maka dengan semangat yang bulat,  dengan sepenuh hati, otomatis akan muncul hasrat dalam diri kita untuk belajar tentangnya.
Saya menyukai ekonomi Islam, maka tak ada beban dan tak ada keterpaksaan dalam mempelajarinya. Keasyikan dalam belajar ekonomi Islam itu membuat apa yang diajarkan begitu gampang dicerna oleh otak dan mudah meresap ke dalam jiwa.
Ketika membaca buku2 tentang ekis, tebal maupun tipis, yang bahasanya sulit maupun ringan, selalu saya coba untuk memahaminya betul. Secara seksama. Sampai benar2 saya paham akannya.
Jika  ada hal yang tak saya mengerti di buku yang saya baca, maka akan saya baca itu berulang-ulang kali. Kadang kala saya terdiam sejenak untuk menganalogikan dalam contoh lain di kehidupan yang saya alami.
Dari itu semua maka, untuk setiap apa yang kita lakukan, cobalah untuk menyenanginya, cari faktor apa yang bisa buat kita untuk suka padanya. Sehingga nanti saat kita berhadapan dengannya, tak ada rasa bosan dan cemas yang hinggap pada diri kita (kontra). Yang ada malah rasa bersahabat kita dengannya. Rasa pro antara kita dengannya. Saling mendukung dan lantas berujung pada kepuasan batin diri kita.
Istimeewa... PLUR !

Islam Protestan

Avf bready plur (Mlg, 12 Feb 2012 malam, minggu kedua 3-12 Februari 2012)

Ketika SMA dulu memang menjadi sebuah hal yang lumrah untuk mempelajari ekonomi (konvensional). Diajarkan untuk mempelajarinya tanpa mengetahui apa sebenarnya yang terkandung didalamnya. Ekonomi yang kita ketahui saat SMA dulu adalah bagaiamana cara memenuhi kebutuhan kita yang tidak terbatas dengan mengalokasikan SDA yang jumlahnya terbatas. Sejatinya hal tersebut merupakan pengertian ekonomi dari para pemikir konvensional (barat).

Oleh bapak-ibu guru kita, kita diberi tahu tentang pengertian ekonomi yang seperti itu. Namun bukan salah bapak-ibu guru kita juga yang telah mengajarkan ekonomi macam itu. Karena beliau2 ketika belajar di bangku kuliah dulu, belajar konspe ekonominya dari pemikir2 barat sana. Hasilnya ya seperti yang terjadi sekarang ini.


Padahal, jika melihat ekonomi dalam Islam, SDA itu tidak terbatas, melainkan kebutuhan kitalah yang terbatas.


Saya kira permasalahan ekonomi yang kini sedang terjadi karena pemahaman ekonomi yang tertanam pada benak kita adalah salah. Salah karena sejak duduk di bangku sekolah yang diajarkan ya bukan ekonomi menurut Islam. Tapi ekonomi menurut musuh2 Islam.


Saya pernah mendengar Ustad Alimin Muchtar (salah satu ustad saya di Arrohmah Hidayatullah Malang) mengatakan, semua hal yang ada pada kita awalnya merupakan sebatas anggapan, kemudian dari anggapan yang kita punya berubah menjadi sebuah perbuatan yang kita lakukan sehari-hari. Dari kelakuan kita itu, maka berubah menjadi kebiasaan. Dan apabila kebiasaan itu telah lama terpatri dalam diri, maka akan menjadi suatu keyakinan. Jika sudah menjadi keyakinan, maka akan sangat sulit untuk merubahnya. Dari keyakinan itu barulah muncul agama.


Seperti itulah kawan. Ekonomi yang telah kita pelajari dulu, sekarang telah menjadi pemahaman yang kita yakini bahwa itu benar. Ekonomi konvensional yang dulu ada di buku2 ekonomi kita, telah banyak pengaruhi otak kita sehingga benar2 termindset ekonomi konvensional adalah hal yang tepat!


Dan, hasilnya ya seperti kini. Permasalahan ekonomi kompleks selalu saja terulang. Terulang dan telah menjadi sebuah siklus. Tapi, orang2 seakan tidak bisa mengambil pelajaran dari masalah ekonomi yang selalu saja terulang. Sebenarnya, mereka semua tahu bahwa hal itu adalah salah, mereka tahu solusi dari masalah itu, mereka tahu bahwa ekonomi konven yang mereka bawa itu tak memberikan manfaat bagi semua (hanya segelintir orang saja). Namun, saya kira mereka tak mau menyelesaikan masalah itu karena satu faktor, yakni KESERAKAHAN .


Mengapa bisa serakah? Saya berpendapat karena keyakinan mereka kebanyakan telah salah. Ekonomi konvensional kan berawal dari negeri barat sana, otomatis pemikirnya adalah tokoh2 dari barat sana pula. Lewat keyakinan salah yang mereka punyai, maka hasil pemikirannya pun akan berujung pada salah kaprah. Tidak berpedom pada kitab yang benar, maka acuannya pun jauh dari kebenaran.


Sebetulnya dalam kitab mereka telah ada pula larangan2 yang bertujuan pada kesejahteraan bersama (larangan riba salah satunya). Dulu, kitab mereka itu benar sebelum datangnya Islam. Namun setelah Islam datang dan Qur’an membenarkan kitab2 yg ada pada mereka, mereka yang bukan Islam tak mau mengimani, lantas beragama tanpa asas yang benar. Kitab2 mereka ditulis oleh orang2 dari golongan mereka. Otomatis, penulisan ayat2 dalam kitab mereka dipengaruhi oleh ego dan emosi mereka masing. Sehingga terjadilah perubahan sedikit banyak dalam kitabnya. Lantas hal ini berbuah pada ketidakbenaran yang terkandung dalam kitab mereka.


Kita semua paham lah, bahwa yang menciptakan sesuatu itu, paling bisa dan paling paham/mengerti apa yang terbaik buat ciptaannya itu. Contohnya menurut guru Aqidah akhlaq saya, Ustad Muhdi, adalah jika kita pencipta pulpen, maka kita yang menciptakan pulpen itu lah yang paling tahu tinta apa yang semestinya dipakai, bagaimana cara memakainya, dan lain-lain tentang semua hal pulpen itu. Jika hal2 berkaitan tentang pulpen itu diserahkan pada tukang ledeng, mau jadi apa? Bisa2 pulpen itu dikasih pipa (apa hubungannya?), terus tintanya diganti dengan air, jadinya, ya jaka sembung naik ojek ! Nggak nyambung jack ! Begitu pulalah kehidupan kawan, aturannya ya harus bersumber dari Yang Benar2 Paham Akan Kehidupan itu sendiri, Yang Menciptakan Kehidupan itu sendiri. Jika “yang diciptakan/manusia” membuat aturan2 sendiri tentang kehidupannya, maka jadinya yang juga nggak nyambung !


Berlanjut lagi, maka dari pemahaman orang2 barat sana, tertularlah orang2 kita yang ada di Indonesia ini. Otaknya otak barat. Otomatis perbuatan, pemahaman, dan semuanya sedikit banyak terpengaruh dari pemikiran barat tersebut.


Seperti saya ungkap di atas, sebenarnya mereka semua tahu cara mengatasi permasalahan ekonomi yang ada kini, hanya saja unsur keSERAKAHan milik barat yang telah menular dan menyatu dalam darah daging mereka, membuat mereka ogah membenarkan kesalahan itu. Dengan kekuasaan mereka, mereka selalu mencoba untuk memperkaya diri sendiri, tanpa peduli, tanpa melihat ke bawah, tanpa berpikir dalam2 apa yang sebenarnya telah mereka lakukan. Tak hirau apa yang terjadi pada orang lain, tak pikir apa dampak yang ditimbulkan nanti pada sekitar, yang penting sejahtera ada pada dirinya. “Lantas, masalah buat Looo?”. Salah moral, moral hazard, dan amoral jadinya jika sudah seperti itu. Hanya segelintir orang sebenarnya yang punya kekuasaan dan berbuat sperti itu (menyalahgunakan kekuasaannya). Namun, karena nila setitik, maka hancurlah semuanya.


Itulah kawan, maka semuanya harus berawal dari Aqidah yang benar. Tampaknya, kini telah banyak bermunculan Islam2 protestan di negeri ini, yang mana pemikiran dari Islam protestan itu jauh dari apa yang sebenar2nya Islam sejati bawa. Ini hal utama yang mestinya menjadi perhatian.


Lantas, untuk merubah atau menyelesaikan problem ekonomi yang kini tengah bergelora tidak saja di Indonesia namun juga di dunia, proses pembenaran Aqidah orang2 Islam harus segera dilakukan. Pendidikan moral dan nilai2 yang benar harus selekas mungkin dilaksanakan.


Aqidah terlebih dahulu dibina yang benar, baru bicara lainnya. Namun tak menutup kemungkinan untuk situasi seperti saat ini pembinaan aqidah berjalan bersandingan dengan hal2/aktivitas yang tengah kita lakukan saat ini. Itu bagi kita yang telah dewasa.


Bagi anak-cucu kita di masa depan, usahakanlah pendidikan aqidah akhlaq harus benar2 selalu mewarnai mereka mulai mereka kecil hingga dewasa. Mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi (PT). Bahkan hingga akhir hidup. Senantiasa selalu membina aqidah yang benar. Kalau ini yang terjadi, insya Allah hasilnya sungguh Istimeewa.. PLUR !

Mensehati, Lantas ?!


Haah! Kata itu sempat terngiang di dalam dadaku. BRAKK!!! Seketika itu sepeda onthel milik lutfi jatuh karena tersenggol motor yang sedang aku masukkan ke dalam rumah. Entah karena kaget atau tak terima jika diomeli. Sejatinya niatan yang dimilikinya baik. Menasehati. Tapi aku merasa sudah melakukan semuanya sesuai dengan prosedur yang ada. Ku pinggirkan sejenak sepedanya, agar tak tersenggol saat aku memasukkan motor ke dalam. Namun apa daya tangan tak sampai. Tuhan berkehendak lain. Manusia hanya bisa merencanakan, fininshing ada di Tuhan YME, Allah SWT.

Hari ini tadi aku bangun pukul 3 kira2. Niatnya pingin nonton pertandingan derby della madonnina, Inter vs Milan. Babak pertama berakhir tanpa gol. Di jeda waktu istirahat itu kusempatkan sejenak untuk sholat tahajud. Tak banyak, hanya 3 rakaat, 2 rakaat tahajud dan 1 witir. Selesai bertahajud ria, lanjut lagi dengan match derby milano. Akhirnya Inter mencatatkan kemengangan tipis 1-0—lewat gol semata wayang Diego Milito dengan sontekan kaki kirinya berhasil perdayai abbiati—atas tim sekotanya, Milan. Hasil ini membuat Inter semakin percaya diri untuk mengejar tim-tim yang berada di empat besar. Di lain tempat, juve ditahan imbang oleh tamunya, siapa gitu, gak tau. Walau hanya meraih poin satu, juve memuncaki klasemen setelah berhasil menggeser milan yang kalah dari Inter.

Subuh berada di tengah-tengah pertandingan, kira-kira menit 60 berjalan. Aku bergegas menuju musola untuk menunaikan kewajibanku laksana seorang muslim. Tak lupa, sebelum subuh kusempatkan untuk solah sunah qobliyah. Karena 2 rakaat sebelum subuh itu bernilai lebih baik dari dunia seisinya. Solat sunnahnya aja sudah sebesar itu pahalanya, apalagi ganjaran solat subuhnya. Bisa-bisa lebih baik dari alam semesta dan seisinya (tapi itu hanya prediksi saya saja, pahala di sisi Allah yang sebenarnya hanya Ia yang tahu).

Selepas subuh kulanjutkan dengan belajar ekonomi publik yang akan di-UAS-kan nanti pukul 7.30 pagi di kampus. Maka kubuka laptop dan belajar soa-soal dari softcopy yang ada di laptop. Hanya membaca sepintas lalu. Tak berapa lama ku ambil gitarku. Ku dendangkan lagu lady rose milik SID.

“Can u stay a little way, can u drink this chip bottle of wine, got a love song a broken line yeyeyeee.. put the rose on your hair, full of grace my queen of mistery, can u see, can u believe, and all they say its true, lady rose.. i can sing a thousand song, i can bring ur kiss around town, kiss of angel, a sweet a heaven, yeyeyea..put the rose on ur hair, full of grace my burnin latin queen, can u see? Can u believe, and all they say its true, lady rose.. when u fall to my arms, when u sleep for a thousand years, never will brings u down down down down. Ur the heart of of my crown and the blood of all my life time, cause ure my lady rose..let me say this for one last time ...... cause ure my lady rose..”

Pukul 7 mandi, 7.28 meninggalkan kontrakan menuju FEB UB. UAS terakhir! Istimeewa. Tiba di kelas, sudah masukan semua anak2. Aku duduk di kursi paling depan sendiri, seorang diri, anak-anak lainnya di belakang. Karena aku sudah belajar, jadinya percaya diri. Salut!. Soal yang diujikan tak jauh beda dengan soal UTS yang kemarin. Sayang aku tak sempat mengulang soal UTS kemarin. Tak tahu kemana lembaran itu. Jadi, ya seingat yang tertera di memori kepalaku saja(lah). Soalnya sendiri terdiri dari 30 multiple choice, 5 true-false, dan 5 essay. Alhamdulillah lancar mengerjakannya walaupun sedikit tersendat. Aku mengumpulkan soal paling terakhir bersamaan dengan Ghany, my friend from Palu, Central Celebes.

Selepas momen itu, aku bergegas menuju CIES, tak ada yang istimewa. Hanya berisi orang2 yang bersantai untuk sekedar OL dengan kompi CIES atau laptopnya sendiri. Aku pun tak berbeza. On the line, surfing in the maya world, amazing. Ku tulis di statusku,kira-kira begini, ”Nggk ikut UAS aja sampe nangis2 di depan dosen, sementara ninggalin sholat subuh nggk ada perasaan apa2 sama Allah.” Itu merupakan kalimat yang terucap dari mulut temanku, Denni Aditya S. (IMM-asal Madura island, IE 2010). Mengingat ketika itu ada mahasiswa yang tak sempat ikut UAS karena salah jadwal! Ironis! Kesalahan sistem, juga manusianya. So, sistem and human podo2 error!

Tak lupa disela2 surfingku, aku menuju surau arrahman untuk dirikan sholat duha, kebetulan ketika itu bersama Erlando (IE 2010, Banjarnegara punya, Jateng, pekerja keras). --?!

Capek boi nulisnya...nanti aja lagi oi..

Sholat dhuhur, jam tangan merk BONIA dari Babe hilang waktu wudlu.

OL lg, sampe asar, ketiduran hingga pukul 16.30.

Pulang, futsal di Champion bareng AC-ers di belakang O2. Lawan akun2010 (shela cs), kalah.

Makan lalapan di cengger ayam, menu belut 6k, lele 6,5k, ayam kampung 11k. Istimeeewa! Dengan segelas jeruk hangat. nikmatMu tiada tara Ya Allah! Terima Kasih Banyak Sekali.

Balik rumah. Ke attoriq nonton persija v persebaya. 0-2 (Andrew Barisic 22x, hasil assist Fery Ariawan-mantan Persiba Balikpapan). Sama ms Ardy sm Mirza.

Balik rumah, sholat, hingga terjadi tragedi “masukkin motor kesenggol sepeda, hati resah gelisah!”, hingga akhirnya nulis beginian.

FM-an..time to show my coach-skill!


Judul : Awal2 Mencuba Memenuhi Halaman Gratis Yg Semestinya Benar2 Dimanfaatkan (Namun hanya segelintir orang yang punya) : BLOGSPOT.COM


Setidaknya harus membuat satu tulisan dalam seminggu. Hal ini yang akan membuat blog ada isinya. Ada tulisannya. Apapun bentuk dan jenis tulisan itu. Terserah.
Kalau sesungguhnya dalam minggu yang dijalani tak ada hal yang istimewa atau spesial, maka hal yang tak spesial itu pun laik pula untuk diangkat menjadi sebuah tulisan. Sesuatu yang tak istimeewa itu juga bisa menjadi bahan bacaan setelah ditulis tentunya.
Minggu pertama bulan Februari 2012 ini (tgl 29 Jan-3 Feb) akan saya tulis hal2 yang sy alami.
Pertama, hari Minggu 28 Februari malam itu adalah saya bermalam di Juda punya kos. Di dalam kos berbagai fasilitas ada. Lengkap. Tv (indovision/telkomvision), laptop, internet, dispenser, hp, soundsystem, printer, itu yang saya tahu. Di samping itu motor (SF) yang selalu menemani untuk pergi ke kampus selalu terlihat mentereng. Dari ini semua sy setidaknya mampu mengambil pelajaran yang cukup mulia laah..bahwa : Orang tua kita akan selalu mau—selama ia mampu—untuk memberikan apa yang kita butuh dan inginkan. Orang tua ditelepon, ngomong apa yang kita mau, dikasih insya Allah (kalo ada kalo bisa).
Maka tak ada alasan buat kita untuk tak mengindahkan amanah yang diberi pada kita dari ortu. Untuk berkuliah, belajar, dan cari ilmu di rantau orang. Lalu, bersyukur akan apa yang kita miliki saat ini. Memang benar adanya kalau melihat dunia maka lihatlah yang ada di bawahmu, sementara mengenai akhirat pandanglah yang ada di atasmu. Untuk dunia, jika sudah makan untuk hari ini dan tubuh dalam kondisi sehat maka katakanlah : Salam sejahtera ! Sgala puja dan puji HANYA bagi Allah SWT.
      ***
      Beranjak ke topik lain, temanya tetap sama : mencoba melihat lebih dekat dari sudut pandang yang jauh. Anda tahu apa maksudnya? Sy juga kurang tahu.. J
      Pilihan adalah apa yang kita mau. Tapi tak selalu seperti itu kawan. Terkadang ketika dihadapakan pada suatu pilihan, lantas kita mau tak mau harus menerimanya. Hal ini yg sy hadapai ketika disuruh unutk mengemban tugas R&D 2012 saat itu.
      Sungguhnya, sy menolak akan semua itu. Kalo tidak spenuhnya menolak, yaa..bimbang, dilematis, gamang. Katanya Mario Teguh Golden Ways (metrotv), antara dilema dan galau (andilau). Realitanya nggak mengasyikkan. Jauh panggang dari api. Generasi 2010 yang mampu bertahan cuma segelintir. Terdapat dua organisasi, tapi kebanyakan hijrah ke pos yang rohis. Sementara, pos iqtishodi hanya sisa-sisa yang berada. Namun, the show must go on katanya. Ya sudah, apapun yang terjadi, usahakanlah everyting’s gonna be ok laah..
      Maka, disaat yang lain liburan di kos atau bahkan di rumah, sy masih berkutat pada urusan yang istimeewa sekali. Sy harap pilihan sy tak srta merta salah. Namun, sy melihat realita yang terjadi di sekitar, Ade Namnung (artisnya tawa sutra cooy, antv), Him Damsyik (peraner Datuk Maringgih), korban Afriani (Xenia yg tewaskan > 8 jiwa), Fatis (seperjuangan sy di almamater), pergi meninggalkan dunia, membuat saya berfikir sejenak. Memang benar, kematian adalah sebuah pelajaran. Bagi yang masih hidup diharapkan untuk terus berbenah untuk waktu yang entah kapan bagi kita kembali ke pangkuanNya. Bagi yang telah mati maka berharap pada ampunan Allah dan do’a dari yang kita kirim di dunia. Betapa bahagianya dikirim do’a oleh manusia di dunia untuk jiwa yang telah berada di dalam kubur. Maka dari itu, orang tua yang benar2 paham akan semua itu, akan mengarahkan anak2nya untuk belajar agama (Islam) dengan benar, apapun yang terjadi. Harapannya, dengan kita menjadi soleh, maka akan membuat orang tua kita nantinya tenang dan bahagia di alam sana. Selalu mendoa’kannya. Dan berbuat hal baik lainnya. Istimeewa.Semoga kita termasuk jiwa2 yang tenang yang dimasukkan oleh Allah ke dalam jannatunnai’im..aamiin.
      Insya Allah sy yakin dengan pilihan sy. Apa boleh buat, jika niat telah bulat, maka tak ada alasan untuk melenceng dari awal niat. Semoga Allah selalu bisa memberikan kekuatan, ketegaran, dan apapun itu namanya bagi sy untuk terus bisa mengemban amanah ini. Memang awal2nya hingga tulisan ini dibuat sy masih tertinggal jauh dari partner/sktrs sy. Ruhiyah, inisiatif, disiplin, keaktifan, jauuuh. Semoga dengan ini bisa meningkatkan kualitas diri menajdi lebih baik dan tak setengah2. Aamiin Ya Allah Ya Robbal ‘Alamiin.

Monday, January 30, 2012

AGENDA HARIAN


Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/ 

Thursday, January 19, 2012


DISTRIBUSI PENDAPATAN LEWAT ZAKAT UNTUK MENGATASI KEMISKINAN DI INDONESIA


MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Ekonomi Pembangunan
yang dibina oleh Bapak Bahtiar Fitanto, SE., MT.



Oleh
Achmad Afif Hajid Nasrullah
105020101111002























JURUSAN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Januari 2012





Pengantar
Indonesia dengan penduduk sekitar 240 juta masih termasuk dalam kelompok negara dunia ketiga atau negara berkembang. Banyak orang menyebut negeri ini penuh dengan kekayaan alamnya, melimpah begitu sangat hingga dinobatkan sebagai negara dengan penghasilan alam terbesar di dunia.
Dikatakan demikian bukan tanpa dasar, selalu ada alasan orang untuk mengungkapkan Indonesia adalah yang terbaik hasil alamnya. Namun, masalah sosial yang pelik kerap mewarnai belantika kehidupan masayarakat Indonesia. Salah satunya adalah kemiskinan. Hal ini menjelma menjadi masalah klasik yang selalu membuat rezim pemerintahan manapun yang berperan sebagai pejabat publik di Indonesia sulit mengentaskannya.
Mulai dari zaman penjajahan. Belanda dan Jepang telah menghancurkan mental bangsa Indonesia hingga kebanyakan masyarakatnya bermental tempe. Untung saja ditengah penjajahan itu muncul tokoh-tokoh yang bisa membuat perubahan. Sebut saja Ir. Soekarno, dengan semangat revolusinya beliau mampu melecutkan daya juang pada diri setiap orang, lalu Ki Hajar Dewantara dengan perhatian pada dunia pendidikan sanggup membuka cakrawala pemikiran manusia Indonesia untuk maju meninggalkan kebodohan.
Era orde lama berjalan dengan sedikit kompleks, salah satunya diwarnai dengan maraknya kelompok komunis di daerah yang coba merubah ideologi Pancasila dengan ideologi komunisnya. Kemiskinan kala itu masih menggelayuti atap-atap rumah kebanyakan orang. Dilanjutkan dengan kepemimpinan Soeharto di era orde baru, angin segar sempat berhembus dengan murahnya harga-harga bahan pokok terutama bahan pangan di pasaran. Namun, angin segar itu di selimuti dengan praktek KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) sejumlah pejabat publik yang tak lama kemudian mengantarkan rezim orde baru itu berakhir dengan mengenaskan.
Kini era reformasi berjalan, tapi tetap saja tak mampu berbuat banyak soal pengentasan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi saja yang dibanggakan. Trasnsaksi di pasar modal dan pasar uang saja yang di perhatikan. Apa gunanya pertumbuhan ekonomi jika masih sangat banyak sekali masyarakat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Apa manfaatnya gejolak di pasar modal maupun pasar uang jika isinya melulu hanya spekulasi-spekulasi yang berdampak pada tingginya tingkat inflasi, pengangguran dan kemiskinan. Saya suatu waktu sempat melihat acara gurauan di televisi, “Apa langkah Bapak untuk memajukan Indonesia?”, tanya seseorang yang berperan sebagai wartawan, “Saya akan memberantas kemiskinan, orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan akan saya tingkatkan untuk hidup di pas garis kemiskinan.”, jawab seseorang yang berperan laiknya pejabat negara itu. Hal tersebut setidaknya mencerminkan kurang maksimalnya upaya pemerintah untuk mengurusi masalah kemiskinan yang telah lama mencekik rakyat kecil Indonesia.
Negeri dengan penduduk mayoritas muslim ini tampaknya kurang memiliki sense of belonging terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. Jika menengok realita yang disuguhkan, ironis sekali, umpama seekor tikus yang mati di lumbung padi. Kemiskinan yang selalu saja terulang tiap waktunya berujung pada kelaparan rakyat. Kelaparan laiknya telah menjadi “kawan sejati” bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Dan jika telah mencapai klimaksnya, bukan hal aneh lagi di saat kita sama-sama melihat tragedi kematian disebabkan karena faktor kelaparan. Dus, solusi dari kasus ini perlu dicari, dan salah satu solusi dari banyak solusi yang ditawarkan kemudian adalah dengan distribusi pandapatan melalui zakat.
1.   Zakat di Indonesia

a.    Pengertian Zakat
Muhammad Shalih al-Utsaimin (2008:45) memberikan pengertian,
Zakat menurut bahasa artinya bertambah dan berkembang. Setiap sesuatu yang bertambah jumlahnya atau berkembang ukurannya dinamakan zakat. Dikatakan, Zakazzar’u apabila tanaman itu berkembang dan bagus. Adapun secara syara’ yaitu beribadah kepada Allah SWT dengan mengeluarkan bagian wajib secara syara’ dari harta tertentu dan diberikan kepada sekelompok atau instansi (zakat) tertentu.
            Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim belum semuanya paham dan sadar betul akan kewajibannya untuk mengeluarkan zakat. Terdapat macam-macam bentuk zakat yang jamak didengar di Indonesia, antara lain :
1.    Zakat Profesi, yakni zakat yang dikeluarkan oleh setiap individu dari penghasilan pekerjaannya selama satu tahun.
2.    Zakat Mal, yakni zakat yang dikeluarkan oleh setiap individu dari harta yang dimilikinya.
3.    Zakat Fitrah, yakni zakat yang dikeluarkan saat sebelum perayaan Idul Fitri.

Dari ketiga macam zakat ini, zakat yang paling banyak dipahami oleh kebanyakan orang adalah zakat fitrah saja. Sementara dua lainnya tidak banyak dipahami masyarakat. Padahal masih banyak lagi  macam zakat yang disayariatkan oleh agama. Hal inilah yang menyebabkan kurang begitu dirasakan manfaatnya dari zakat kini. Potensi zakat di Indonesia sangat besar, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyebut potensi zakat yang bisa dihimpun di Indonesia mencapai Rp217 triliun per tahun, namun saat ini baru bisa dihimpun Rp1,5 triliun. Ini bukti bahwa potensi zakat itu belum digali secara maksimal.

b.    Tantangan Zakat

Menurut M. Arifin Purwakananta (2008:24) ada lima tantangan yang dihadapi lembaga zakat di Indonesia sehingga tidak mampu menggali potensi zakat itu secara maksimal, antara lain :
1.    Institutional Buliding (Pembangunan Kelembagaan)
2.    Tatanan Zakat Nasional
3.    Ketiadaan Insentif Negara terhadap Gerakan Kemasyarakatan
4.    Jaringan itu Sendiri
5.    Konsistensi
Jika dilihat dari kelima tantangan di atas, kecuali nomor tiga, tantangan tersebut berasal dari dalam “tubuh” lembaga itu sendiri. Masalah sumberdaya manusia dan standard operasional masih menjadi kelemahan serius bagi kelembagaan zakat di Indonesia. Kemudian banyaknya institusi zakat yang ada dan tidak mau bersinergi bersama juga menghambat terbentuknya kekuatan besar untuk memaksimalkan potensi zakat. Dan penghambat terakhir adalah hal yang klasik, yakni konsistensi. Lembaga yang konsisten untuk menjalankan visi misinya secara berkelanjutan tidak banyak. Terkadang di tengah jalan muncul aral melintang yang lantas membuat sejumlah instansi zakat melenceng dari tujuan aslinya atau bahkan mandeg begitu saja karena faktor inkosistensi.
c.   Macam-Macam Zakat
            Dengan beragamnya pekerjaan yang tersedia di Indonesia, tentu pengenaan zakat yang diterima berbeda-beda takarannya. Menurut Adiwarman A. Karim (Jurnal Ekonomi Syari’ah:6, 2001) Ada beberapa macam zakat yang potensial jika benar-benar diterapkan:
1.    Zakat Peternakan
Zakat peternakan dikenakan tingkat yang regresif atau semakin banyak maka semakin rendah tingkat zakatnya. Mengapa begitu? Karena dengan pengenaan seperti ini maka akan membuat biaya produksi lebih murah. Lantas hal ini berujung pada tersedianya ternak yang dijual di pasaran jadi lebih murah. Dan dengan murahnya harga ternak, maka Indonesia bisa pelan-pelan meninggalkan sektor impor ternak dengan swasembada ternak sendiri.
2.    Zakat Perdagangan
Zakat perdagangan ini dikenakan berdasarkan keuntungan yang diperoleh. Semakin besar keuntungan maka semakin besar zakat yang dibayarkan. Bukan berdasarkan harga jual yang dapat mempengaruhi penawaran barang dan jasa di pasaran, juga tidak menaikkan harga jual (tidak mempengaruhi kurva penawaran)..
3.    Zakat Pertanian/Lahan
Zakat pertanian dikenakan berdasarkan produktivitas lahan tani itu, bukan berdasarkan zoning. Jadi setiap orang yang berprofesi sebagai petani akan masih bisa berproduksi meski usahanya tidak begitu produktif. Sehingga tak ada lagi cerita petani yang termarjinalkan karena terkalahkan oleh pengusaha yang bermodal besar.

Dari ketiga hal di atas, hendaknya mampu menjadikan perekonomian Indonesia—terutama sektor riil—bergairah. Karena sesungguhnya keadilan bukan terletak pada harus sama-rata atau sama-rasa antar setiap penduduk, namun lebih dari itu, keadilan merupakan pemenuhan hak-hak seseorang untuk bisa hidup sejahtera dan damai secara bersama-sama.

2.    Optimalisasi Distribusi Pendapatan dengan Zakat

“Melalui zakat juga terjalin kedamaian masyarakat dengan bersatunya hati mereka.” (Muhammad Shalih al-Utsaimin, 2008:48). Dari sini terlihat bahwa orang miskin dan orang kaya akan dapat bersatu hatinya ketika si Kaya memberikan dengan ikhlas zakatnya kepada si Miskin. Realitanya, kini di Indonesia sebagian besar orang-orang yang bergelimangan dengan hartanya justru enggan menyentuh ranah yang berbau-bau agama, dari situ maka pengetahuannya tentang norma dan nilai agama macam zakat otomatis tak akan ada. Dan dengan begitu maka muncullah sifat tamak dan acuh tak acuh terhadap orang-orang miskin yang semestinya ia zakati. Padahal sesungguhnya terdapat sebagian hak orang lain pada harta yang kita miliki, tak semua harta kita yang kita miliki itu milik kita.
Selain itu, lewat zakat juga bisa menjalin rasa perdamaian antar-masyarakat. Maraknya kegiatan kriminal saat ini salah satu faktornya adalah karena dilatarbelakangi oleh motif ekonomi. Orang yang merasa harus memenuhi kebutuhannya sementara hatinya tak kuat menahan diri, maka akan memperolehnya lewat jalan pintas. Kemudian menghalalkan segala cara walaupun bertentangan dengan norma agama dan masyarakat. Hingga yang terjadi kini adalah perampokan yang dilakukan komplotan bersenjata, pembunuhan pembantu rumah tangga terhadap majikannya, pembobolan ATM oleh sekelompok orang tak dikenal, dan penjambretan uang dan perhiasan di jalan raya.

Sesungguhnya berbagai sistem ekonomi memiliki kepedulian tentang problematika distribusi dengan menilainya sebagai problematika ekonomi paling riskan dan menonjol yang dialami oleh berbagai masyarakat dulu dan sekarang, di timur maupun barat, dan menilai problematika distribusi sebagai cabang dari problematika ekonomi, bahkan sebagai sebab terpenting, jika bukan satu-satunya sebab. (DR. Jaribah bin Ahmad, 2006:212)

         Tak dipungkiri lagi, distribusi merupakan masalah utama yang dihadapi oleh setiap bangsa, tak terkecuali Indonesia. Oleh karena itu, setidaknya dengan segala kekuatan yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia, semua kebijakan yang dikeluarkan haruslah bercermin pada pendistribusian pendapatan secara adil dan merata.
            Dengan mengundang-undangkan zakat sebagai peraturan tetap, kemudian mendukung peran serta setiap lembaga/instansi zakat yang bertugas menghimpun dana zakat dari masyarakat, maka hal ini seolah akan menjadi oase yang menyegarkan di tengah “padang pasir” kemiskinan yang diderita rakyat kecil Indonesia.
            Akhirnya, semoga semua elemen yang terlibat di dalam perekonomian Indonesia mampu menyikapi pendistribusian pendapatan lewat zakat sebagai langkah konkret untuk solusi mengentaskan kemsikinan yang telah lama mendera negeri ini, dan mampu menumbuh-suburkan jalinan cinta kasih antar sesama manusia sehingga melahirkan tatanan hidup yang damai, bersatu, dan saling menghormati.
(Achmad Afif Hajid Nasrullah, born in Boardbehind city,Borneo, 26th April '93. Now live in Unlucky city, Java.)



Daftar Pustaka

Bin Ahmad Al-Haritsi, Jaribah. 2006. Fikih Ekonomi Umar bin Al-Khathab. Jakarta: Khalifa (Pustaka Al-Kautsar Grup).

Karim, Adiwarman A. 2001. Solusi Total Krisis Multidimensional. Jurnal Ekonomi Syari’ah, 1 (1):6-7.

Purwakananta, M. Arifin dkk. 2008. Gerakan Zakat untuk Indonesia. Jakarta: KB Press & Dompet Dhuafa.

Shalih al-Utsaimin, Muhammad. 2008. Ensiklopedi Zakat : Kumpulan Fatwa Zakat Syaikh Muhammad al-Utsaimin. Jakarta: Pustaka as-Sunnah.


Sunday, December 11, 2011

Terlalu Manis untuk Dilupakan, Terlalu Pahit untuk Diingat



Berbaur dalam keDAMAIan, saling menCINTA, diikat dengan perSATUan dan saling mengHORMATi.. THIS IS CIES. From CIES with PLUR.
Di sebuah acara bertajuk SEVENTSEAS (baca : sefensis) milik CIES (baca : cis). Konon terbagi beberapa person dan divisi yg telah terbagi tugasnya. Ada SC, KaPel, SekPel, BendUm, div. Acara, div. HuMas, div. Marketing, div. PDD (Publikasi, Dekorasi & Dokumentasi), dan div. TransKoPer (Transportasi, Akomodasi & Perlengkapan). Mengapa TransKoPer disebut paling akhir? Check it out! (baca : terserah sesuka Anda bacanya gimana, nanti saya yg salah. Artinya apa? Yg sering dengar radio (terutama fm101,3 atau fm93,0) atau sering nonton mtv pasti tahu).
Baiklah. Mari kita mulai..
Transkoper, transportasi, akomodasi, dan perlengkapan. Sepintas lalu, divisi ini merupakan divisi “pinggiran” di dalam sebuah kepanitiaan yg mungkin terlihat tidak terlalu penting atau prestis dibanding dengan divisi lain macam divisi Acara, PDD, Humas, ataupun Marketing.
Divisi yg kurang lebih tugasnya antara lain “hanya” menyiapkan tempat acara, memasang spanduk yg bertulis “Selamat Datang” di depan gedung, mempersiapkan soundsystem untuk acara, dan hal lain yg bersinggungan dengan perlengkapan, transportasi, dan akomodasi. Koordinator Divisinya atau biasa disingkat Kodiv, adalah EA. Seorang yg tak hanya memiliki etos pekerja keras, namun juga cerdas dalam bertindak. Pribadi yg memiliki api semangat “Lo Harus Grak”. Yg berusaha senantiasa selalu ia jaga untuk tetap membara di dalam jiwanya. (Namun tak mudah).
Tak pernah menampakkan emosinya walau sesekali terkadang ia diam sejenak untuk menenangkan diri (sambil beristighfar) dan menceritakan kesahnya pada orang2 yg tepat yg memang dianggapnya bisa dijadikan tempat untuk mengerti dirinya dan mengungkapkan uneg2 yg tersedia dalam benaknya. Tak ada niatan lain, melainkan hanya sebatas untuk berbagi rasa (sharing-hearing). Tak ada yg salah dengan hal itu bukan?! Manusia merupakan mahluk sosial, boy n girl..! Yg punya hati nurani rakyat (bukan Hanura. Jangan ada intervensi politik diantara kita. Nggak kok, cuma becanda. Yg pasti, politik pasti ada di tengah2 kita, kawan. Jadi, biasa aja lah). Dengan berbagi rasa, komunikasi, kemungkinan beban yg ada terasa lebih ringan dan perasaan menjadi sedikit lebih lega.
* * *
Rabu, 16 November 2011, malam itu sebelum acara, ditengah persiapan panitia di Widlok, tiba2 datang sekelompok orang (ada 10 jika tak salah) yg tergabung dalam suatu grup nasyid—yg memang diundang untuk tampil besok saat hari H sbgai hiburan—untuk menjajal mic, check sound ceritanya mereka. Sekadar info, saking bervariasinya musik/nada yg digunakan, personilnya ada 9 orang! Nasyid model baru mungkin. Manajer dari nasyid tersebut berujar, “Ya ini ‘kan acara besar, internasional, kita nggak mau juga nanti ada kesalahan waktu tampilnya besok. Nanti kan kalau ada kesalahan panitianya juga yg repot. Jadi, kita disini pingin nyoba dulu, ngetes micnya gimana. Soalnya pengalaman, waktu tampil2 dulu hampir pasti ada masalah sama micnya sebelum tampil, dan makan waktu agak lama juga.”
Ada benarnya juga. Kalau esok hari saat nasyidnya tampil kemudian soundnya bermasalah, ‘kan panitianya juga yg pastinya repot + kebingungan.
Dan, micnya belum dapat disiapkan karena bapak PJ mic belum menjawab konfirmasi utk dapat datang malam itu. Grup nasyid itu pun menunggu di dalam ruangan, menunggu kejelasan nasib mereka akan niatan check sound sambil sesekali melihat persiapan panitia.
“Ga, pye mic e?” tanya Fery selaku staf div. Acara
“Gini lho mas, sebenernya aku sudah hubungin bapaknya yg PJ mic untuk datang sekarang, tapi beliaunya pulang, ada di rumah sekarang.” Kata EA dengan ekspresi dingin dan tenang.
Grup nasyid pun menunggu lumayan lama. Sempat ada pernyataan yg mengatakan bahwa divisi Transkoper tidak peka terhadap situasi. Hal ini yg coba ditepis oleh kodiv EA. Siapa bilang tak peka? Kita (tepatnya sih “Saya”, karena jika dilihat dengan cermat, hanya EA seoranglah yg mengerjakan segala sesuatunya tentang transkoper beberapa hari sebelum acara dimulai) sudah usaha sekuat tenaga persiapkan segalanya yg kita bisa, kita sudah bekerja maksimal bung!
Setelah masalah mic tuntas walau belum 100 persen, anak Transkoper lanjut kerja pasang spanduk di depan Widlok. Cukup kesusahan juga kala itu untuk memanjat pohon guna menalikan sisi spanduk satunya karena tak ada media panjat, yakni tangga. Sementara panitia divisi lain persiapkan acara di dalam gedung. Di luar, anak Transkopr kira2 ada 5-6 orang yg bertugas.
EA, sebelumnya, telah berkomunikasi dengan salah seorang akhwat agar membelikan gorengan untuk cemilan anak2 panitia Transkopr setelah nanti selesai pasang spanduk dan tugas lainnya. Seiring waktu malam itu berjalan, semua panitia sibuk pada jobnya masing2. Semua Panitia berada di dalam ruangan kecuali anak2 transkopr yg brada di luar sedang pasang spanduk. Sampai pada geladi bersih acara.
Selang beberapa saat kemudian, sekresek gorengan pun datang, langsung dibawa ke dalam gedung oleh salah satu panitia, dan dimakan beramai2 oleh para panitia yg ada di dalam. EA tak mengetahui jika gorengan yg dipesannya telah datang dan disantap oleh panitia yg ada di dalam gedung.
Anak2 Transkopr terlihat lelah. Tersaji raut kepayahan di wajah mereka sesaat setelah berusaha membentangkan spanduk berukuran sekitar 6m x 1,5m. Mereka istirahat sejenak. EA mendapat info dari akhwat bahwa gorengan yg tadi dipesannya telah diantar dan diberikan ke salah satu panitia. Maka, EA pergi menuju dalam gedung untuk mengambil gorengan dan staf2 transkoprnya diminta untuk menunggu sebentar. Namun, tak dinyana, gorengan yg diantar tadi telah ludes tak tersisa. Diberangus oleh para panitia yg sejak tadi brada di dalam gedung. Panitia dalam gedung juga tak mengetahui jika gorengan itu berawal dan berasal dari pesanan EA untuk para staf Transkopnya. Yg panitia gedung anggap, ada gorengan dari akhwat untuk cemilan, buat panitia, ya disantap (boy!).
Mengetahui gorengan ludes tak bersisa, dengan inisiatifnya sendiri, dan tak mau mengecewakan para staf yg telah mempersiapkan perlengkapan bersama2 sebelumnya, maka ia memutuskan untuk membelikan nasi goreng untuk masing2 stafnya. Lalu setelah persiapan acara usai, dan para panita pulang, ia bersama staf2 transkopr lainnya menikmati nasi goreng di trotoar jembatan Soekarno-Hatta. Saat itu waktu menunjukkan pukul 12 malam kurang lima belas menit. Mereka, anak2 transkop, makan bersama dengan penuh kehangatan, canda tawa, ditemani terang lampu jalanan yg kekuningan dan diselingi deru mobil serta motor yg berkecepatan tinggi di jalanan yg sepi. Lantas tak lupa berfoto bersama abadikan momen itu. Judulnya : “Santap Tengah Malam Bareng Anak2 Transkopr di Jembatan SoeHatt”. Kesannya : Terlalu manis untuk dilupakan, terlalu pahit untuk diingat. Salut. Hingga esok hari, tanggal 17 November 2011 kegiatan berjalan dengan relatif lancar tanpa hambatan. Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah Azza wa Jalla Tuhan Seru Sekalian Alam Yg Maha Segalanya.
* * *
Dari semua itu, ada banyak pelajaran yg bisa diambil dari seorang EA, lulusan SMA 1 Bawang, anggota MSP Banjarnegara, sebuah kawasan terpencil di Jawa Tengah. Semangat juang tak kenal lelah. Totalitas jalankan setiap tugas. Berusaha memberikan yg terbaik yg dia bisa demi hal yg satu : tanggung jawab. Tambahan, kita bisa belajar dari KARIB kita EA, yg selalu mampu memberi rasa damai pada setiap pasukannya, dibumbui dengan cinta tulus karena Allah, bisa memberi semangat utk tetap bersatu, dan konsisten untuk selalu dan saling menghormati pada siapapun. PLUR (Pis,Lof,Uniti,Respek) oyi!
Mungkin kau kecewa (ya kan?!), semua datang yg tak mau pinta (mungkin hal yg tak kita sukai baik bagi kita), namun ini semua kenyataan kita. Walau kita lelah dalam menjalani (lelah pasti ada), semua macam kisah (juga kesah) dalam hidup ini. Kadang kita lemah hanya mampu untuk pasrah (ya memang begitu adanya), saat kenyataan tak sejalan dengan harapan (sering sekali hal ini terjadi ya?), saat keyakinan hilang dalam kepahitan (bagai buih di lautan). Tetaplah tabah setidaknya kau mencoba (dari pada nggak sama sekali?), menjadi lebih baik dalam jalan hidup ini (selalu coba perbaiki diri), janganlah resah biarlah waktu menjawabnya (sabar, tunggu tanggal mainnya bung!).
Kau harus bersabar (innallaha ma’ashshaabiriin), semua indah pada waktunya (insya Allah). Santai saja kawan (bersama kesulitan ada kemudahan, niscaya itu!), ikuti kata hati dan biarkan sedihmu berlalu (banyak2 istighfar), kau pasti bisa (tak ada kata nyerah), menjadi suatu hari dengan pagi yg baru (lupakan kemarin, lakukan yg terbaik hari ini). Tenang saja kawan (santai..), hadapilah semua (and the show must go on!).
Mungkin kau kecewa, semua datang yg tak mau pinta, namun ini semua kenyataan kita. Walau kita lelah dalam menjalani, semua macam kisah dalam hidup ini. Kadang kita lemah hanya mampu untuk pasrah, saat kenyataan tak sejalan dengan harapan, saat keyakinan hilang dalam kepahitan. Tetaplah tabah setidaknya kau mencoba, menjadi lebih baik dalam jalan hidup ini, janganlah resah biarlah waktu menjawabnya.
Kau harus bersabar, semua indah pada waktunya. Santai saja kawan, ikuti kata hati dan biarkan sedihmu berlalu, kau pasti bisa, menjadi suatu hari dengan pagi yg baru. Tenang saja kawan, hadapilah semua. (SantaiSajaSaintLoco)
Sahabat yg rendah hati, lapang dada, pantang menyerah, percaya diri, bisa diajak kompromi, selalu mau berkorban, dan bertanggung jawab. Satu kata untukmu : I S T I M E W A !
KARIB (Ka2,Abdee,Ridho,Ivanka,Bim2).